NAMA : Novi Puspitasari
NIM : 3401411157
ROMBEL : 1 (Satu)
MAKUL : Antropologi Ekonomi
SEJARAH
ANTROPOLOGI EKONOMI
Sejarah
antropologi ekonomi tidak lepas dari berbincangan dan perdebatan para ahli. Thorstein
Veblen (1899) seorang ekonom Amerika menulis sebuah karya yang menyatakan
gejala-gejala ekonomi tidak sepenuhnya timbul dari faktor ekonomi, melainkan
faktor dari non-ekonomi, sosial-budaya yang mempengaruhi perilaku ekonomi
masyarakat modern. Namun karya Veblen tidak setenar dengan karya Malinowski
yang berisi antropologi ekonomi lebih sebagai karya etnografi yang
diorientasikan kepada gejala ekonomi suatu masyarakat primitive yang eksotis
dalam pandangan eropa.
Hingga
pergantian dasawarsa 1930-an ke 1940-an Firth, Goodfellow dan Herskovits
memulai kontroversi dalam pendekatan antropologi ekonomi. Konsep-konsep ekonomi
modern diyakini berlaku universal dan karenanya dapat dioperasikan untuk
mempelajari tata ekonomi masyarakat primitive dan tradisional. Dalam
pandanganya masyarakat modern dan primitive mempunyai kesamaan dalam bertindak
yaitu berdasarkan prinsip maksimalisasi yang mencari pilihan hasil terbaik dari
keterlibatan sarana yang tersedia.
Sampai
akhirnya muncul karya Karl Polanyi dkk dengan lahirnya gerakan substantivis.
Dalam the economy ada dua gagasan
Polanyi yang cukup penting yaitu arti
formal dan arti substansial. Arti formal adalah ekonomi sebagai proses
maksimalisasi. Sedangkan substansial adalah ekonomi sebagai upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup ditengah lingkungan alam dan sosial. Pada dasawarsa
60-an muncul gerakan keilmuan yang mencoba menginterpretasikan gagasan Karl
Marx dan menjadikannya sebagai dasar-dasar pembentukan suatu pendekatan Marxis
baru. Antropologi Ekonomi baru memiliki cirri utama yaitu terpecah menjadi tiga
golongan yang saling bersitegang pendapat yaitu Struktural Marxis, neo-Marxis
dan cultural material.
Diluar
lingkaran antropologi ekonomi baru terdapat para ahli yang tertarik mempelajari
kondisi kehidupan masyarakat peasant. Sistem ekonomi bagi para pemikir ini
cenderug dianalisis sebagai suatu gejala yang lekat dengan kehidupan kesehatan
manusia hingga munculkan tulisan dari Davis (1973) mengenai ekonomi personalisme. Kemunculan
ekonomi personalisme berpangkal dari ketidakpuasan Davis terhadap premis-premis
substantivis yang cenderung terlalu terkstrim sehingga memperlakukan pasar
sebagai gejala anti sosial yang tampil dengan kemampuan self ragulationya.
Kemunculan Davis membuat substantive tampil bentuk yag lebih realistis. Hal ini
didukung juga oleh Scott oleh sebuah karya tahun 1985 yakni antropologi ekonomi
mendapat satu wajah baru yang total dengan memakai pendekatan reflektif yang
mencoba mengungkap kesadaran subjek penelitian akan realita kehidupan yag
mereka alami.
Secara
sederhana wacana diatas dapat dipilih menurut dua garis. Pertama menurut sikap
terhadap pendekatan ekonoi pasar. Kedua, menurut urutan kemunculan dan basis
paradigmanya. Berdasarkan garis pertama dapat ditemukan dua aliran, yaitu
aliran yang menerima dan menolak keuniversalan teori-teori ekonomi pasar.
Berdasarkan garis kedua dapat ditemukan dua aliran, pertama, antropologi
ekonomi klasik. kedua, antropologi yang berbasis pendekatan personal. Diluar
ketiganya terdapat antropologi ekonomi yang dibangun diatas pendekatan
pos-modernisme.
Paradigma
|
Pendukung Teori Ekonomi Pasar
|
Penolak Teori Ekonomi Pasar
|
Antropologi
Ekonomi Klasik
|
Formalisme
|
Substantivisme
|
Antropologi
Ekonomi Baru
|
Kultural
Material
|
Struktural
Marxis
neo-Maxis
|
Ekonomi
Personalisme
|
Ekonomi
Politik
|
Ekonomi Moral
Ekonomi
Personal
|
Post-Modernisme
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar