2 tahun 3 bulan aku mengenalnya, memilikinya dan lebih dari itu aku menyayanginya. Kita sekeluargapun juga menyayanginya memperlakukannya seperti anggota keluarga sendiri. ya maklum lah dia kucing pertama kami jadi pantas kalo dia menjadi kucing kesayangan kami. Dia kami adopsi dari bayi belum ada 1 bulan dia udah dibawa kerumah, tapi jangan salah setiap saat aku datang kerumahnya sodaraku sekedar untuk meminta asi dari induknya setelah dia kenyang aku bawa pulang lagi. Cimut yang awalnya keciil, belum bisa melek, jalan sempoyongan dan sekarang udah gedhe gendut macho terlebih dari itu dia tetep imut tetep unyu walopun kata temen-temenku dia terlihat galak, haha ya emang dia galak, galak banget malah. Tapi aku tetep sayang kamu muut.
Rasanya baru kemaren dia aku gendong, aku pukpuk kepalanya dan sekarang.. yaa dia telah mati, cimut yang selalu aku ceritakan kepada semua orang, fotonya yang slalu aku umbar di medsos kini telah pergi. Sumpah aku benar-benar terpuruk atas meninggalnya cimut, kenapa harus secepat ini Tuhan.. ini hari pertamaku dirumah tanpanya. Sepi dan bener-bener aku belum terbiasa tanpa kebiasaan cimut. Menyesalan yang paling mendalam ketika aku tidak bisa memberikan yang terbaik buat cimut di hari terakhirnya. Ah seandainya aku tau kalo hari itu bakal jadi hari terakhirnya sumpah aku gak bakal balik semarang, akan aku jagain dia sampai akhirnya dia benar-benar pergi. Muut aku kangeeeeeen.. sumpah aku kangeeeen kamu. Demi apapun mut akan aku lakukan jika itu bisa membuatmu kembali bersama kita.
Pelajaran
yang bisa aku ambil dari cimut, bahwa kita tidak diperbolehkan memupuk rasa
sayang yang berlebihan. Rasa sayang tidak harus kepada sesama seseorang
melainkan kepada semua ciptaan Tuhan. Walaupun cimut gak bisa ngomong sayang
tapi aku merasakan dia juga menggangap kami sebagai temannya. Setiap dia
mendapatkan hasil tangkapannya selalu dan selalu dia membawanya kepada kami,
hahaha mungkin maksudnya dia pamer kepada kami hasil buruannya seperti cicak
dan tikus. Setiap kali kami pergi dari rumah dalam waktu lebih dari 5 jam
selalu dan selalu cimut mengahampiri kami, ngendus-ngendus kaki dan selalu
mengikuti langkah kami walaupun itu didalam rumah, ya mungkin dia kangen hahaha…
Muut, saat ini aku akan membiasakan diri tanpa mu, tanpa kebiasaanmu. Selamat jalan
kawan, jika kau tidak keberatan datanglah kedalam mimpi kami, karena kami
sangat merindukanmu. Semoga kita bisa dipertemukan secara langsung suatu saat
nanti di alam yang benar-benar kekal atas kuasa-Nya. :’)
Buat
para pembenci dan tidak menyuka kucing tolong jangan sakiti mereka. Kami pecinta
kucing menganggap kucing sebagai bagian dari anggota keluarga kami. Kucing bisa
baik, penurut bahkan menjadi sahabat manusia jika diperlakukan seperti anggota
keluarga sendiri. Kalian boleh membenci kucing tapi tolong jangan menyakitinya.
Karena kalian tidak pernah mengerti bagaimana rasanya ditinggal mati oleh hewan
kesayangan yang menjadi bagian dari hidup kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar